Bacaan Alkitab hari ini, menegaskan perlunya persiapan dalam menyambut kedatangan Tuhan. Dalam hidup sehari-hari, kita sudah terbiasa dengan istilah persiapan. Persiapan adalah hal yang kita lakukan menjelang berlangsungnya sesuatu. Meskipun persiapan itu bukan kegiatan utamanya, tetapi ia memiliki peranan yang tidak kalah penting. Persiapan yang dilakukan turut menentukan kesuksesan dari acara intinya.Demikianlah perlu kita sadari, untuk menyambut kedatangan Tuhan itu perlu persiapan yang sungguh-sungguh. Nabi Maleakhi mengatakan “Siapakah yang dapat tahan akan hari kedatangan-Nya? Dan siapakah yang dapat tetap berdiri, apabila Ia menampakkan diri? Sebab Ia seperti api tukang pemurni logam dan seperti sabun tukang penatu” (Maleakhi 3:2). Pekerjaan kita akan diuji dengan “api” dan “sabun”. Apakah kedapatan murni dan suci?
Rasul Paulus mendoakan jemaat Filipi “supaya kamu suci dan tak bercacat menjelang kedatangan Kristus” (Filipi 1:10). Kehidupan jemaat Filipi tampaknya sudah baik. Rasul Paulus bersukacita dan senantiasa bersyukur setiap kali mengingat jemaat itu dalam doanya. Namun demikian, Rasul Paulus memberikan nasihat agar mereka dapat mempertahankan dan meningkatkan apa yang sudah baik itu. Panggilan untuk melakukan persiapan menyambut kedatangan Tuhan juga kita lihat dalam seruan Yohanes Pembaptis “Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis dan Allah akan mengampuni dosamu” (Lukas 3:3). Kehadiran Yohanes Pembaptis merupakan penggenapan nubuat dalam kitab Nabi Yesaya. Yohanes Pembaptis adalah utusan yang ditentukan Allah untuk mempersiapkan jalan bagi kedatangan Juru Selamat. Tuhan menghendaki ada persiapan yang harus dilakukan untuk menyambut kedatangan-Nya. Perihal bagaimana dan kapan Tuhan akan datang adalah bagian Tuhan. Tetapi, persiapan adalah bagian yang harus dilakukan umat-Nya. Persiapan adalah tugas dan tanggung jawab kita. Kesadaran ini seharusnya mendorong kita untuk mulai bersiap diri.
Berita bahwa kedatangan Tuhan sudah semakin dekat menjadi alarm atau peringatan bagi kita. Sudahkah kita mempersiapkan diri dengan baik? Berita ini mengingatkan kita untuk bergegas bangkit dan segera bersiap. Hal yang harus dilakukan untuk menyambut kedatangan Tuhan adalah bertobat. Yohanes Pembaptis menyerukan: “Bertobatlah!” Artinya menyadari keberadaan di dalam dosa dan berbaliklah kepada Allah. Yang kedua, berilah dirimu dibaptis. Dibaptis berarti menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat. Baptis menjadi awal hidup baru kita di dalam Tuhan, yaitu hidup seturut kehendak Tuhan. Dalam kehidupan sebagai orang kristen, kita memang masih berhadapan dengan godaan untuk kembali kepada dosa. Tetapi Tuhan pasti menolong kita mengatasi segala godaan. Firmannya di dalam Filipi 1:6 demikian: “Ia, yang memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya pada hari Kristus Yesus” (Filipi 1:6). Jadi yang terpenting, bukanlah memperdebatkan kita bisa atau tidak, tetapi mulailah dengan melakukan apa yang dapat kita lakukan dengan sebaik-baiknya, selebihnya Tuhan sendiri akan menyempurnakannya. Selamat mempersiapkan diri menyambut kedatangan Tuhan. Ingat, Tuhan sudah dekat!