Saudaraku, Tuhan Yesus telah bercakap-cakap dengan orang-orang Farisi serta menyatakan bahwa mereka “buta” karena mereka tidak mau melihat Terang Dunia. Jika orang buta menuntun orang buta, pasti keduanya bisa jatuh ke dalam lubang (Mat 15:14).

oleh karena itu manusia memerlukan seorang Gembala yang baik untuk memimpin mereka. lalu Yesus berbicara mengenai gembala-gembala palsu yang sebenarnya adalah pencuri dan penyamun dan ini ditujukan untuk orang-orang Farisi dan Yahudi (Yoh 10:1-6).

Saudaraku yang terkasih, di dalam Yohanes 10:1-10 dinyatakan bahwa gambaran tentang Allah sebagai Gembala/Pemimpin hidup yang baik bagi manusia itu telah nampak dalam diri Yesus. Yohanes dalam injilnya ini menyatakan bahwa Yesus adalah gembala yang baik. Sebagai gembala yang baik tentunya Yesus ingin meyakinkan kepada kita semua bahwa Yesus adalah pedoman yang benar bagi setiap kita. Dan sebagai gembala yang baik, Yesus mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: 1) Yesus mengenal domba-domba-Nya (ay.4). 2) Yesus memberikan teladan yang baik (ay.2,3). 3) Yesus memelihara kita dengan penuh kasih (ay.9). 4) Yesus menjaga kita dengan mengorbakan diriNya sendiri (1 Petrus 2: 22-25).

Injil Yohanes lebih lanjut mengatakan bahwa setiap orang yang menerima Yesus sebagaii gembala hidupnya akan memperoleh hidup yang berkelimpahan (ay.10). apa yang dimaksud dengan hidup dalam kelimpahan dalam ayat ini? Bukan berkelimpahan berupa materi, harta benda, kesuksesan, bebas dari sakit-penyakit, dan lain sebagainya. Hidup dalam berkelimpahan yang dimaksudkan oleh Yesus pada ayat ini adalah suatu kehidupan yang di dalamnya seseorang sungguh-sungguh menyadari siapa dirinya di hadapan Allah, serta tahu bagaimana mengisi kehidupannya adar berarti bagi dirinya sendiri, keluarganya dan juga bagi seluruh makhluk ciptaan.

Saudaraku, Yesus adalah gembala/pemimpin yang sangat baik dan kita tidak salah pilih untuk menjadikan Yesus sebagai gembala. Siapa yang bersedia mengikuti-Nya akan mempunyai hidup yang berkelimpahan. Dalam hidup kita setiap hari, sudahkah kita menunjukkan bahwa kita menjadikan Yesus sebagai gembala dan teladan hidup kita? Apabila memang menjadikan Yesus sebagai gembala kita, maka kita haru mengenal suara Allah, bertindak benar dan bersikap terbuka terhadap kepelbagaian. Bagaimana dengan kita? Apakah kita sudah seperti Daud yang menyatakan bahwa Tuhan adalah gembala yang baik (Mazmur 23)? Mari kita renungkan bersama. Selamat beraktivitas dengan menjadikan Yesus sebagai gembala dan pemelihara jiwa kita, Tuhan memberkati.

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.