Saudaraku, saat ini kita memasuki minggu pentakosta. Pentakosta adalah hari raya umat Kristiani untuk memperingati peristiwa pencurahan Roh Kudus. Peristiwa ini terjadi 50 hari setelah kebangkitan Tuhan Yesus, jatuh pada hari Minggu ke-7 sesudah paskah, atau 10 hari setelah Tuhan Yesus naik ke sorga. Tuhan Yesus berkata, “Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, yaitu Roh Kebenaran.
Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu.” (Yohanes 14:16-17). Karena itu Roh Kudus disebut dengan janji Bapa.
Pada peristiwa Pentakosta tanda pertama yang muncul adalah tiupan angin. “Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk;” (Kisah 2:2). Pekerjaan Roh Kudus dalam kelahiran baru adalah seperti angin yang bertiup: dari mana datangnya dan ke mana perginya angin itu tak seorang pun tahu, tetapi hembusan dan kehadiran angin itu dapat kita rasakan. Demikian pula pekerjaan Roh Kudus itu nyata dalam hidup orang percaya, meski tidak terlihat secara kasat mata tetapi kita dapat merasakan hadirat-Nya.
Saudaraku, di dalam Yohanes 20:22 Yesus mengembusi murid-muridNya serta berkata “Terimalah Roh Kudus”. Kata Yunani “mengembuskan” (emphusao) merupakan kata kerja yang dipakai juga di dalam Perjanjian Lama (Kej 2:7) di mana “Allah…mengembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya (Adam): demikian manusia itu menjadi makhluk hidup”. Pemakaian kata kerja di dalam Injil Yohanes ini menunjukkan bahwa Yesus sedang memberikan Roh Kudus supaya mendatangkan hidup dan ciptaan yang baru. Sama seperti Allah saat mengembuskan nafas kehidupan kedalam manusia jasmaniah dan jadilah manusia ciptaan yang baru.
Tentunya kehadiran Roh Kudus di dalam hidup manusia mempunyai manfaat yang membawa orang percaya dapat memelihara keselamatan dari Allah melalui rupa-rupa pelayanan (1 Kor 12:4,5). Setiap orang yang percaya dikaruniai Roh Kudus yang bekerja di dalam hidupnya menuntun orang percaya selalu percaya bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juru Selamat manusia (1 Kor 12:3). Melalui Roh Kudus setiap orang percaya diajak untuk bersama berusaha di dalam proses hidupnya menuju kepada kesempurnaan hidup. Orang percaya menjalani hidup dengan hikmat, iman, penyembuhan, mukjizat (1 Kor 12:8-10).
Saudaraku, dengan menyadari bahwa Roh Kudus ada di dalam diri kita, marilah kita hidup dengan selalu percaya kepada Tuhan Yesus bagaimanapun keadaan yang kita alami. Sepanjang hidup kita siap sedia untuk selalu diperbaharui oleh Roh Kudus. Kita beri ruang supaya Roh Kudus bekerja di dalam hidup kita . supaya kita benar-benar layak disebut anak-anak Allah “Tetapi jika orang tidak memiliki Roh Kristus, ia bukan milik Kristus” (Roma 8:9b). Tuhan memberkati saudara semua.Download Warta Jemaat, Minggu 04 Juni 2017