Berita Paskah adalah berita sukacita. Tuhan Yesus telah bangkit. Berita Paskah merupakan berita yang sungguh hidup dan bisa dipercaya karena datang dari orang-orang yang telah berjumpa dengan Kristus yang telah bangkit. Mereka telah mengalami proses iman yang panjang dari tidak mengerti menjadi sungguh memahami, dari ragu-ragu menjadi percaya penuh. Berita Paskah telah mengubah hidup orang-orang percaya menjadi lebih baik. Kehidupan jemaat mula-mula menunjukkan hal ini. Orang-orang yang telah menjadi percaya oleh pemberitaan para rasul, hidup dalam persekutuan yang indah. Mereka hidup bersama dengan sehati dan sejiwa. Kasih dan kepedulian sungguh nyata dalam keseharian mereka. Mereka senantiasa saling memperhatikan dan tidak enggan untuk saling berbagi. Para rasul bersaksi tentang kebangkitan Tuhan Yesus dengan penuh hikmat. Sementara itu, orang-orang percaya bersaksi dengan perbuatan dan hidup mereka sehari-hari. Mereka hidup dalam kasih karunia yang melimpah-limpah.
Rasul Yohanes bersaksi: “Allah adalah terang dan di dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan.” Orang yang hidup di dalam Tuhan, berarti hidup di dalam terang, hidup di dalam kebenaran. Hal ini tidak dimaksudkan agar orang-orang mengaku diri benar dan suci. Melainkan agar mereka mengakui keberdosaannya dan sungguh-sungguh bertobat di hadapan Tuhan. Dengan demikian, Allah yang setia dan adil akan mengampuni dan menyucikan hidupnya. Hidup di dalam terang juga berarti hidup di dalam pengharapan. Pengharapan itu ada di dalam Yesus Kristus yang bertindak sebagai pengantara dan sekaligus sebagai pendamai untuk segala dosa. Kehidupan orang percaya pada dasarnya adalah hidup yang penuh sukacita. Karena pengampunan dosa dan damai sejahtera yang diberikan oleh Tuhan Yesus. Sayangnya, masih ada orang percaya yang belum sungguh-sungguh merasakannya. Kita bisa belajar dari pengalaman Tomas. Pada mulanya Tomas tidak percaya pada berita teman-temannya tentang Yesus yang bangkit. Tomas mengatakan bahwa sebelum dia sendiri membuktikan dengan mencucukkan jarinya di bekas paku dan mecucukkan tangannya ke dalam lambung Tuhan, dia tidak akan percaya. Ketidakpercayaan ini menjadikan Tomas tidak bisa merasakan sukacita yang dirasakan para murid yang lain. Dia tetap hidup dalam kesedihan dan keputusasaan. Namun demikian, dia akhirnya bertemu dengan Tuhan yang hidup. Tuhan datang dengan sapaan: “Damai sejahtera bagi kamu.” Kepada Tomas, Tuhan menyatakan bahwa Dia hidup dengan berkata: “Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku, ulurkan tanganmu dan cucukkanlah ke dalam lambungKu … dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah.” Tomas terpaku dan mengatakan “Ya Tuhanku dan Allahku.” Dia tersungkur di depan Yesus yang bangkit. Damai sejahtera dan sukacita diterima Tomas ketika percaya. Ketidakpercayaan menjadi penghalang terbesar untuk bisa merasakan sukacita dan damai sejahtera dari Tuhan. Di dalam Paskah, Tuhan telah memberikan sukacita yang sempurna kepada kita agar kita hidup dalam damai sejahtera. Sukacita yang menyemangati kita untuk memberitakan anugerah keselamatan dan mewujudkan kehidupan di dalam persekutuan yang indah.