Perjumpaan pribadi dengan Tuhan Yesus merupakan suatu peristiwa yang sangat luar biasa, sebab itu akan mengubah kehidupan kita secara luar biasa. Itu akan mengubahkan sikap dan pandangan kita terhadap Tuhan dan firman-Nya. Itu akan mengubahkan ibadah dan pelayanan kita. Itu akan mengubahkan pandangan kita akan dunia ini.

Semuanya diubahkan dengan luar biasa ketika mengalami perjumpaan pribadi dengan Dia. Saulus, yang dulunya adalah penganiaya orang Kristen, ketika berjumpa dengan Tuhan Yesus dalam perjalannya menuju Damsyik berubah menjadi seorang rasul yang sangat berani dan setia dalam mengabarkan Injil Kristus. Zakheus, pemungut cukai yang licik dan kikir, ketika berjumpa dengan Yesus berubah menjadi seorang yang murah hati. Demikian pula dengan Matius yang ketika berjumpa dengan Yesus segera meninggalkan pekerjaannya sebagai pemungut cukai dan menjadi murid Yesus. Orang gila di Gerasa ketika berjumpa dengan Tuhan Yesus dilepaskan dan disembuhkan secara total. Ia menjadi orang yang waras dan bahkan menjadi pemberita Injil di kotanya. Dari contoh diatas menunjukkan betapa baik dan indahnya ketika seseorang mengalami perjumpaan dengan Kristus.

Saudara, Manusia sehebat apapun pasti pernah mengalami ketakutan. Pada umumnya orang yang mengalami ketakutan akan cenderung menutup diri terhadap lingkungan sekitarnya. Dia berpikir, dengan cara begitu ia akan dapat merasakan ketenangan dan kedamaian. Tetapi, apa yang dialami justru sebaliknya, yaitu ketakutan yang menghantui. Akibatnya membuat seseorang merasa tidak berdaya, dan tidak berpengharapan.

Hal semacam itu pun terjadi dalam kehidupan diri para murid Yesus, yang begitu ketakutan setelah peristiwa penyaliban dan kematian Yesus “berkumpullah para murid di suatu tempat dengan pintu-pintu yang terkunci karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi” (Yoh 20:219) Mereka menutup diri dari segala sesuatu yang ada di sekitarnya. Namun Yesus yang bangkit hadir di tengah-tengah ketakutan para murid dan Yesus mengatakan “damai sejahtera bagi kamu!” ada hal yang mengubah pikiran dan hati para murid saat itu juga. Yesus menjumpai para murid dengan nyata dan telah mengubah ketakutan mereka menjadi keberanian untuk menjalani hidup. Sekali lagi, perjumpaan dengan Kristus mengubah segala yang tidak baik menjadi baik dan inilah yang dialami oleh para murid, dari keadaan takut berubah menjadi berani. Yesus Kristus datang membawa damai sejahtera bagi para murid. Yesus datang untuk meyakinkan kita akan adanya pengharapan dan memberi kita kehidupan yang penuh dengan damai sejahtera.

Saudara, Kita yang saat ini telah menerima keselamatan dari kebangkitan Yesus diutus untuk membawa damai sejahtera bagi semua orang sehingga damai sejahtera menjadi nyata, bisa dirasakan, dialami, dihayati, dan dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan hidup saling berbagi, hidup dalam kerukunan, hidup dalam persekutuan, dan hidup dalam damai sejahtera Kristus. Amin.

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.