Masyarakat Palestina pada zaman Yesus sangat mengenal kehidupan dan tugas seorang gembala. Seorang gembala akan membawa dombanya ke tempat yang banyak rumput. Mengingat tanah Palestina yang sulit untuk mendapatkan padang rumput, maka gembala akan membawa dombanya kemana saja dalam mencari rumput. Dia akan berada bersama dombanya beberapa hari di tempat dimana dombanya bisa mendapatkan makanan. Pada saat malam, domba dimasukkan ke dalam kandang yang biasanya berupa gua atau gembala membuatnya dari batu untuk melindungi domba-dombanya. Gembala ini akan berjaga di pintu kandang sehingga domba-dombanya aman dari serangan binatang buas. Gembala yang baik pasti akan melakukan banyak hal, bahkan mengorbankan keselamatannya sendiri untuk melindungi dombanya. Daud adalah seorang yang dahulu bertugas sebagai gembala. Dia tahu benar bagaimana hubungan gembala dengan domba-dombanya. Ketika dia menghayati akan Tuhan, Daud menggambarkan Tuhan sebagai seorang gembala. Oleh karena Tuhan menjadi gembalanya, Daud merasa tidak akan berkekurangan. Seorang gembala akan menuntun dombanya ke tempat yang membuat domba bisa mendapat makanan, air, dan melindungi dalam setiap bahaya. Ketika Tuhan Yesus melakukan karyanya, Tuhan Yesus menyatakan diri-Nya sebagai gembala yang baik. Sebagai gembala yang baik, Tuhan Yesus memberikan nyawa bagi domba-domba-Nya. Kita tahu bahwa kematian Tuhan Yesus di kayu salib adalah pengorbanan yang Tuhan Yesus berikan untuk memberikan kehidupan bagi kita yang menjadi domba-domba-Nya. Oleh karena Tuhan telah mati bagi kita, Kita mendapatkan kehidupan.

Pengharapan selalu ada bagi domba-domba yang memiliki gembala yang baik. Manusia yang  menyerahkan pertolongannya kepada Tuhan akan selalu mendapatkan pertolongan. Bahkan, kematian yang menguasai kehidupan manusia, tidak lagi berkuasa dalam kehidupan orang yang telah menerima pengorbanan Tuhan Yesus. Kematian dan kebangkitan Tuhan merupakan karya yang menyatakan bahwa kuasa kematian sudah dikalahkan. Tuhan Yesus berfirman demikian: “Dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya …” (Yoh 10:28). Kitab Wahyu juga menyatakan tentang Anak Domba Allah yaitu Tuhan Yesus yang telah mencurahkan darah-Nya untuk menyucikan manusia dari dosanya. Di dalam Darah Anak Domba itulah, kita mendapatkan pertolongan. Manusia yang percaya akan mendapatkan kehidupan yang kekal, dimana tidak akan ada lagi penderitaan. Anak Domba Allah akan menggembalakan dan menuntun ke mata air kehidupan.

Di dalam Gembala Yang Baik, orang yang percaya memiliki kehidupan. Kematian sudah dikalahkan karena pengorbanan Anak Domba Allah yang memberikan nyawa-Nya bagi domba-domba-Nya. Dalam Kisah Para Rasul kita melihat bagaimana Tabita dibangkitkan oleh kuasa Tuhan melalui pelayanan Rasul Petrus. Itulah Karya Gembala Yang baik dalam kehidupan kita. Mengahayati akan firman Tuhan ini, kiranya kita semakin dimampukan untuk percaya dan mempercayakan pertolongan kita kepada Sang Gembala yang baik. Sekaligus kita diundang untuk menjadi orang-orang yang menjadi berkat dalam kehidupan sesama sehingga mereka juga merasakan kasih Sang Gembala di dalam kehidupannya.

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.