Setiap orang yang menanam tentunya berharap bahwa tanamannya akan tumbuh baik dan berbuah dengan lebat. Akan menjadi suatu kebahagian yang luar biasa bagi yang menanam, saat mengetahui benih yang ditanamnya itu tumbuh dan melihat secara langsung proses tanamannya itu berbuah. Hal ini tentunya tidak terlepas dari “tanah yang subur” menjadi prasyarat benih bisa tumbuh dengan baik.

Agar tanah menjadi suburharus ada upaya yang dilakukan, salah satunya memperhatikan komposisi tanah dan pupuk yang harus seimbang agar medianya subur dan siap untuk ditanami benih.

Dari Injil Matius 13:1-9,18-23 nampaknya Yesus mengajarkan dengan sangat jelas: apabila benih (Firman Tuhan) gagal berakar dalam diri kita, maka kita tidak akan mampu bertahan ketika menghadapi kesulitan. Yesus menggambarkan hati sebagai tanah yang baik, tanah yang baik adalah “orang yang mendengar dan menyambut firman itu lalu berbuah” (Matius 13:8). Perumpamaan ini menunjukkan bahwa kita dapat memupuk hati kita sehingga ketika Sang Penabur mulai menaburkan benihnya ke dalam diri kita, maka kita akan siap untuk menerima benih itu dan memahaminya. Dengan demikian di dalam hidup kita sehari-hari kita dapat bertumbuh terus dan berbuah lebat serta buahnya dapat dirasakan manisnya oleh orang lain. Bagaimana supaya kita dapat menjadi tanah yang baik dan subur?
Harus bersedia dan mau menerima ajaran-ajaran yang baik (Firman Tuhan) dan mengolahnya di dalam hidup kita. Melalui bacaan Yesaya 55:10-13, Firman Allah digambarkan seperti hujan dan salju yang turun dari langit dan tidak akan kembali melainkan akan mengairi bumi sehingga tanah menjadi sbur dan tanaman tumbuh dengan baik. Firman Allah menyejukkan dan mengubahkan bagi siapapun yang mau menerimanya, seperti bangsa Israel di masa pembuangan yang melalui Firman Tuhan mereka disegarkan dan dimerdekakan.

Menjadi tanah yang subur akan sangat bermanfaat bagi benih-benih yang telah dipersiapkan dengan baik dan benih itu akan berakar dengan kuat sehingga tidak mudah layu jika diserang oleh berbagai macam hal. Seperti halnya tubuh yang orang-orang percaya yang didiami oleh kuasa Roh Kudus. Seperti di dalam Roma 8:1-11, Rasul Paulus mengatakan “Roh, yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari hukuman dosa dan hukum maut” (Roma 8:2). Akan ada kekuatan, kenyamanan, kebenaran ketika diri kita mau menerima dan memupuk Roh Kudus yang sudah ada di dalam diri kita, sehingga Roh Kudus dan diri kita akan bersinergi serta akhirnya Firman Tuhan dapat bertumbuh subur serta berbuah lebat.

Saudara, menjadi tanah yang sbur artinya terbuka untuk menerima benih yang disebarkan Allah, mau diubahkan oleh karna kebenaran Firman Allah, bersedia untuk berproses agar Firman Tuhan itu berbuah dalam hidup kita jika kita mau mendengar, menerima serta melakukannya dalam hidup kita. Amin.

One Thought to “Menjadi Tanah yang Subur, Menyambut Taburan Sabda Tuhan”

  1. warga njoyo

    Amien,Puji Tuhan

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.