Pokok-Pokok Ajaran GKJ menyatakan bahwa gereja merupakan suatu kehidupan bersama religius yang berpusat pada Yesus Kristus, yang sekaligus merupakan buah pekerjaan penyelamatan Allah dan jawab manusia terhadap penyelamatan Allah, yang di dalamnya Roh Kudus bekerja dalam rangka pekerjaan penyelamatan Allah. Berdasarkan definisi tersebut, kita melihat bahwa gereja merupakan persekutuan. Pada hari ini, kita sebagai gereja disapa dengan tema perenungan firman Tuhan “Menjadi Persekutuan Yang Berhikmat.” Berhikmat berarti bisa membedakan apa yang baik, yang berkenan kepada Allah.

Maleakhi memperingatkan umat akan datangnya Hari Tuhan, dimana Allah menyatakan pengadilan-Nya atas manusia. Di dalam Hari Tuhan, akan ada pemisahan antara orang fasik dan orang benar. Orang fasik akan mendapatkan penghukuman karena kefasikannya, dan orang benar akan mendapatkan kemuliaan karena kesetiaannya. Pemazmur juga mengumandang tentang saat dimana Tuhan akan menyatakan keadilan. Keadilan Tuhan dinyatakan atas hukum-hukum-Nya yang telah diberikan kepada manusia. Oleh karena manusia sering menyalahgunakan hukum-hukum Tuhan tersebut, maka diperlukan “Nyanyian Baru”, artinya melihat ulang secara kritis hukum-hukum Tuhan itu demi kemuliaan Tuhan dan keselamatan manusia, bukan malah sebuah penindasan atas manusia. Nyanyian Baru adalah sebuah tindakan mencari kehendak Allah yang benar dalam kehidupan yang kudus.

Firman Allah memang bisa diputarbalikkan oleh manusia, dengan maksud untuk mencari keuntungan bagi dirinya sendiri. Bukan hal yang mustahil, institusi keagamaan digunakan untuk kepentingan segolongan orang atau pribadi. Rasul Paulus melihat adanya jemaat di Tesalonika yang mengambil keuntungan dalam persekutuan jemaat Tuhan. Ada sebagian orang yang bermalas-malasan dan tidak mau bekerja. Rasul Paulus memberikan teladan dalam dirinya sendiri. Sekalipun dia mempunyai jabatan dalam jemaat, namun ia tetap bekerja untuk memenuhi kehidupannya. Menantikan kedatangan Tuhan dengan melakukan pekerjaan dalam hidup yang bertanggung jawab.

Tuhan juga berfirman bahwa pengikutNya harus memikul salib. Jemaat Tuhan memang tidak lepas dari godaan. Sebuah kebiasaan yang tidak baik memang bisa terjadi dalam kehidupan jemaat Tuhan. Dan untuk mengubah yang tidak baik memang bukan persoalan mudah. Tetapi itulah yang harus terjadi, “Bait Allah” harus diruntuhkan dan dibangun sebuah Bait Allah dengan pondasi yang benar, yaitu Yesus Kristus. Oleh karena itu, sebagai sebuah persekutuan, jemaat harus selalu menyatakan kehidupan yang benar di dalam Tuhan. Persekutuan orang percaya tidak boleh didasari pada pencarian kepentingan diri sendiri atau golongan, sehingga menindas orang lain. Setiap orang percaya harus membangun persekutuan yang mendatangkan kemuliaan bagi nama Tuhan dan bermanfaat bagi pertumbuhan bersama.

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.