Di segala zaman, para pengikut Kristus seringkali mengalami banyak sekali tantangan dan hambatan. Dilihat dari sumbernya, tantangan dan hambatan bisa datang dari dalam maupun dari luar orang percaya.
Supaya orang percaya mampu mengatasi segala hambatan dan tantangan, diperlukan komitmen yang tinggi yang menjadi dasar dalam diri untuk terus melangkah maju. Orang percaya tidak dikehendaki untuk menyerah dalam setiap pergumulan yang datang silih berganti. Ia sebaiknya meyakini dalam kelelahan bahkan keadaaan yang dirasakanya tidak ada pengharapan karya Tuhan senantiasa ada. Tuhan selalu bisa memakai berbagi cara supaya orang percaya tetap menjadi pengikut-Nya. Iman seperti itulah yang harus ditumbuhkan. Memang menjadi pengikut Kristus yang setia membutuhkan pembelajaran yang panjang dan pengorbanan yang besar. Para nabi, rasul, dan murid Yesus Kristus sungguh bisa merasakan kebahagiaan karena mereka mengikuti Dia sampai akhir hidupnya.
Dalam bacan Injil Lukas 9:5762, Yesus menunjukkan risiko-risiko mengikut Dia. Banyak orang mau mengikut Yesus, bahkan ke Yerusalem, sebelum mereka mengetahui apa yang akan terjadi di dalamnya. Kepada orang yang menyatakan “Aku akan mengikut Engkau, kemana saja Engkau pergi!” (ayat 57c), Yesus justru berbicara tentang ketiadaan tempat bagi Anak Manusia dan murid-muridNya. Karena banyak sahabat menyediakan kebutuhan jasmani bagi Yesus, maka perkataan itu secara tidak langsung menunjukkan penolakkan orang-orang. Yesus hendak menyatakan bahwa setiap orang yang mau mengikut-Nya, janganlah menunda-nunda. Selain itu dinyatakan bahwa setiap orang yang mengikut Yesus janganlah mundur. Hal ini diibaratkan seorang pembajak janganlah menoleh ke belakang. Semua itu menunjukkan perlunya penyerahan diri sepenuhnya kepada Yesus. Yesus memberikan teladan untuk tidak gentar mengikut Bapa-Nya, Dia berserah penuh untuk mengikut sampai akhir. bagi Yesus, pergi ke Yerusalem berarti konsisten melaksanakan kehendak Bapa bagi keselamatan manusia, dengan sedia menanggung sengsara dan mati.
Saudara, Hambatan dan tantangan dalam mengikut Yesus Kristus sebagai Juru Selamat tidaklah kecil. Hambatan dan tantangan yang datang dari dalam dan luar orang percaya perlu diatasi dengan beriman kepada Kristus. Dalam perjalanan kehidupan orang beriman menunjukkan bahwa hal itu dapat diatasi yaitu dengan jalan orang percaya berserah penuh kepada Kristus. Berserah penuh berarti siap sedia dengan risiko-risiko yang akan ditanggung sebagai pengikut Kristus. Orang percaya tidak melarikan diri atau mundur ketika berhadapan dengan kuasa-kuasa yang mencelakkan dirinya. Orang percaya pun harus senantiasa yakin bahwa Allah selalu menolongnya walaupun kadang kala keputusasaan hampir membuatnya jatuh. Mengikut Yesus dengan melakukan kebaikan-kebaikan yang seharusnya tidak boleh ditunda-tunda. Orang percaya perlu sigap dan tanggap akan situasi yang ada supaya kesempatan berbuat baik menjadi hilang.
[Kot-Jang]