Renungan BHS Indonesia

Gereja (persekutuan orang percaya) berasal dari kata “ekklesia”. Kata “ek” berarti “keluar” dan “kaleo” berarti memanggil. Gereja berarti orang-orang yang dipanggil keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib (I Petrus 2:9). Ada dua kisah terkenal dalam perjalanan hidup Bangsa Israel terkait dengan hal ini. Pertama, peristiwa keluarnya Bangsa Israel dari perbudakan Mesir. Kedua, peristiwa kepulangan sisa-sisa Bangsa Israel dari negeri Pembuangan (seperti dinubuatkan dalam Yeremia 31). Dua peristiwa itu meneguhkan keyakinan bahwa Tuhan tidak meninggalkan umat-Nya. Dua peristiwa itu juga menegaskan panggilan Tuhan atas umat agar mereka tidak lagi hidup dalam kegelapan masa lalu. Kehidupan dalam perbudakan di Mesir dan pembuangan di Babel merupakan gambaran hidup kelam, yang pernah dialami Bangsa Israel. Tuhan telah membawa umat-Nya keluar dari kegelapan untuk memasuki kehidupan baru dalam terang kasih-Nya.

Dalam Injil Yohanes 1 diperkenalkan Tuhan Yesus sebagai Sang Firman (ayat 1-3) dan Sang Terang (ayat 9). Yesus Kristus adalah Firman yang menjadi daging. Sayangnya, tidak semua orang mau menerima Dia. Tetapi kepada setiap orang yang menerima Dia, mereka akan diberi kuasa untuk menjadi anak-anak Anak: “Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah (ayat 12). Sebagaimana Yohanes Pembaptis bersaksi tentang Dia, demikian juga gereja dan orang percaya pun harus menyatakan kesaksian tentang Tuhan Yesus di dalam hidupnya. Gereja dan orang percaya harus menjadi anak-anak Terang. Dalam Kitab Injil, istilah anak-anak Terang digunakan dua kali oleh Tuhan Yesus, yaitu dalam Lukas 16:8 dan Yohanes 12:36. Dalam Lukas 16:8, istilah anak-anak Terang digunakan berseberangan dengan anak-anak dunia. Sedangkan dalam bagian kedua, anak-anak Terang digunakan dalam kaitan dengan Sang Terang yaitu Tuhan Yesus sendiri. Jadi anak-anak Terang adalah orang-orang yang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus dan yang cara hidupnya berbeda dengan dunia.

Kegelapan akan hilang ketika ada terang. Oleh karena itu, kita sebagai anak-anak Terang hendaknya memancarkan Terang yang sudah Tuhan nyatakan dalam kehidupan kita. Misalnya ketika dalam pekerjaan, sering kali ada peluang untuk kita melakukan kejahatan. Bahkan teman-teman kita telah melakukan kejahatan tersebut. Sebagai anak Terang, kita seharusnya tampil beda dengan tetap melakukan yang berkenan kepada Tuhan. Dengan demikian, terang itu tetap bercahaya dan menolong kegelapan untuk hilang. Pada saat ini, kita juga merasakan keadaan hidup yang nampak gelap. Ada banyak persoalan yang kita hadapi, sakit penyakit, kesedihan karena kehilangan orang yang dicintai, ketakutan oleh karena berbagai berita berkenaan dengan covid-19, orang-orang yang hidup dalam kemiskinan dan masih banyak lagi. Disinilah kita selalu diundang untuk menghadirkan terang bagi kehidupan. Menjadi berkat bagi sesama sehingga mereka boleh merasakan Terang kasih Tuhan melalui kehidupan kita.

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.