“Melibatkan diri” merupakan kata yang menunjukkan kesediaan dan tindakan untuk ambil bagian dalam sesuatu hal. Misalnya, Pak Anton adalah warga masyarakat yang baik karena dia mau melibatkan diri dalam kegiatan kampung seperti kerja bakti dan ronda. Sebagai jemaat Tuhan, kita juga memiliki panggilan untuk melibatkan diri dalam karya Tuhan di tengah-tengah kehidupan ini.

Keputusan seseorang untuk melibatkan diri dalam karya Tuhan tentu tidak terlepas dari pergumulan orang tersebut tentang Tuhan dalam kehidupannya. Ada orang yang langsung menanggapi ketika Tuhan memanggilnya, namun ada juga yang perlu proses panjang. Yunus adalah salah satu contoh seseorang yang pada awalnya melarikan diri dari panggilan Tuhan ketika dia diutus untuk memberitakan penghukuman kepada Orang Niniwe. Kita perlu melihat bahwa Niniwe adalah musuh bagi Orang Israel yang bisa saja menjadi salah satu alasan bagi Yunus untuk tidak melakukan panggilan tersebut. Nampaknya Yunus lebih senang jika Niniwe mendapatkan hukuman dari Tuhan. Namun demikian, Tuhan menolong Yunus untuk bisa memahami panggilan Tuhan dalam kehidupannya. Tuhan mengajar Yunus melalui badai besar yang menimpa kapal yang ditumpanginya dan dia harus diceburkan ke laut, sampai Tuhan menyelamatkannya melalui ikan besar yang menelan dan memuntahkannya ke darat. Yunus mendapatkan pelajaran bahwa Tuhan adalah Tuhan yang Maha Kuasa dan Maha Kasih. Oleh karena itu, Yunus berangkat memberitakan penghukuman kepada Niniwe atas dosa-dosa. Pemberitaan Yunus ternyata ditanggapi oleh seluruh penduduk Niniwe dengan pertobatan sehingga mereka mendapatkan pengampunan dan keselamatan dari Tuhan.

Di dalam Kitab Markus 1:14-20, kita melihat kesaksian yang luar biasa dari murid-murid Tuhan Yesus. Ketika Tuhan Yesus memanggil mereka, Tuhan tidak memberikan banyak janji akan fasilitas yang akan mereka dapatkan. Bahkan kalau diperhatikan, saat itu Yohanes telah ditangkap. Dan Tuhan Yesus muncul dengan panggilan “Mari, ikutlah Aku dan kamu akan Kujadikan penjala manusia.” Dari panggilan ini sebenarnya nampak bahwa Tuhan Yesus memproklamirkan diri-Nya sebagai pengganti Yohanes yang memberitakan tentang pertobatan. Para murid saat itu tentu sadar bahwa Tuhan Yesus bisa saja bernasib seperti Yohanes (dipenjarakan) dan pasti berdampak juga kepada diri mereka. Bahkan mereka harus meninggalkan pekerjaannya, yaitu sebagai penjala ikan (nelayan), untuk mengikut Tuhan Yesus yang tidak menawarkan kepastian akan kehidupan yang layak. Namun tanpa berpikir panjang tentang untung rugi, mereka segera meninggalkan segala sesuatu (keluarga dan pekerjaannya) untuk mengikut Tuhan. Bagi Rasul Paulus mengikut Tuhan memang membutuhkan komitmen meninggalkan keterikatan dengan hal-hal duniawi. Seseorang bisa menyatakan tekad secara penuh untuk melibatkan diri dalam karya Tuhan jika dia bisa melepaskan keterikatan dengan hal-hal duniawi.

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.