Saudara yang terkasih, manusia mempunyai kecenderungan untuk memilih hidup yang aman dan menyenangkan daripada menjalani hidup yang penuh dengan tantangan. Begitu pula dengan pengikut Kristus, banyak yang memilih untuk menjadi “penonton” saja. Datang ke gereja, rajin berdoa, tapi sama sekali tidak mau ikut terlibat dalam kegiatan di lingkungan, komunitas,gereja atau masyarakat. Mereka tidak peduli pada orang di sekitarnya, hanya pandai memberi komentar atau mencela saja.

Yesus memanggil kita semua untuk melangkah keluar dari zona kenyamanan kita. Jangan hanya berpuas diri menjadi “penonton” tapi berani mengambil keputusan untuk menjadi “pemain”. Memang menjadi “pemain” tidak mudah, pasti menghadapi berbagai penolakan dan hambatan, memiliki tanggung jawab yang jauh lebih besar, bahkan berkorban waktu, tenaga, perasaan, pikiran dan materi untuk melayani Dia dan sesama.

Saudara yang terkasih, kita harus menyadari bahwa setiap pribadi memiliki peran untuk mewartakan kerajaan Allah sesuai profesi masing-masing yang dipercayakan Tuhan untuk kita. seperti dalam bacaan Injil Matius 25:14-30, dimana Yesus memberikan pengajaran tentang Kerajaan Sorga melalui perumpamaan tentang hamba yang diberikan talenta oleh Sang Tuan. Kita juga patut menyadari bahwa mengusahakan talenta adalah suatu hal yang tidak bisa terhindarkan untuk orang percaya. Tidak cukup hanya (mengubur) menjaga tetapi harus mengusahakan serta dilipatgandakan! Disini kita berbicara bukan mengenai hasil tetapi proses yang harus dilakukan oleh setiap pribadi. Seperti yang dikatakan diatas, mengusahakan talenta tentu ada resiko di dalamnya, namun resiko ini layak untuk kita perjuangkan. Perjuangan inilah yang akan membantu kita sebagai orang percaya memperjuangkan keselamatan yang telah kita terima dari Tuhan sampai kita sungguh mendapatkan keselamatan yang sempurna di surga.

Dari bacaan 1 Tesalonika 5:1-11, Paulus mengingatkan betapa pentingnya kesetiaan kepada Tuhan. mengapa harus setia? Karena Tuhan akan datang di dalam waktu yang tidak bisa diprediksi oleh manusia. Dikatakan “…hari itu tiba-tiba mendatangi kamu seperti pencuri…” disini kita dianjurkan untuk berjaga-jaga baik dan buruk waktunya serta sadar untuk terus mengusahakan keselamatan di dunia ini. Tertulis “…kita, …adalah orang-orang siang, baiklah kita sadar, berbajuzirahkan iman dan kasih, dan berketopongkan pengharapan keselamatan” sangat jelas disini bahwa kita diwajibkan untuk selalu siap-siaga melawan kuasa dosa dengan melakukan, mengusahakan sesuatu demi nama Yesus Kristus.

Saudaraku yang terkasih, untuk kita yang terkadang masih berada dan berdiam diri di zona nyaman marilah kita mendorong diri, hati, dan pikiran kita untuk keluar dari zona nyaman serta berjuang di dalam zona iman. Dengan saling “menasihatkan seorang akan yang lain saling membangunlah kamu” seperti kata Paulus. Karena memang benar bahwa “Tidak ada kenyamanan di zona pertumbuhan, tidak ada pertumbuhan di zona nyaman”. Dengan kekuatan, anugerah, dan pendampingan dari Roh Kudus kita akan dimampukan menjadi pribadi yang bisa bermanfaat, berusaha, menghasilkan sesuatu yang positif bagi kemuliaan nama Tuhan. Amin.

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.