PEPADHANGKU, PEPADHANGMU

Pangajeng-ajeng mujudaken prekawis ingkang wigati wonten ing gesangipun manungsa. Makaten ugi ingkang dipun betahaken dening Bangsa Israel nalika ngraosaken gesang sangsara awit penindes bangsa sanes. Ing kawontenan punika, Nabi Yesaya nelakaken bilih Bangsa Israel tetep nggadhahi pangajeng-ajeng. Gusti Allah badhe tumindak ndatengaken tentrem rahayu. Pitulunganipun Gusti punika prasasat pepadhang ingkang nyirnakaken pepeteng.

Read More

APAKAH YANG KAMU CARI ?

Bacaan pertama berisi kesaksian Nabi Yesaya mengenai perubahan yang akan dialami oleh Bangsa Israel yang sedang merindukan pembebasan di tengah pembuangan di Babel. Di tengah keprihatinan Israel, Yesaya menyampaikan penghiburan bahwa Tuhan akan menjadikan Israel sebagai terang bagi bangsa-bangsa. Bagaimana mungkin Israel mampu menjadi terang bagi bangsa lain, sedangkan saat itu mereka masih dijajah? Itulah nuansa pengharapan yang ada dalam kabar sukacita dari Nabi Yesaya.

Read More

HIDUP DALAM PIMPINAN ROH

Ketika Yohanes membaptis di Sungai Yordan, datanglah Yesus untuk dibaptiskan. Banyak orang datang kepada Yohanes Pembaptis untuk melakukan pertobatan dan dibaptis supaya mendapat pengampunan dosa. Injil Matius menceritakan keterkejutan Yohanes Pembaptis saat Yesus datang kepadanya dan meminta dibaptiskan. Kepada Yesus, Yohanes mengatakan, “Akulah yang perlu dibaptis oleh-Mu, dan Engkau datang kepadaku.” Rupanya Yohanes sadar diri saat ia berjumpa dengan Sang Mesias.

Read More

Tetaplah Rendah Hati

Biasanya kita melewati tahun dan mengawali tahun dengan menghitung dan merencanakan keberhasilan. Kita terbiasa mengukur kekuatan kita agar keberhasilan kita di tahun baru jauh lebih baik dari tahun yang sudah dilewati. Bahkan kita akan merasa gagal ketika kita tidak mencapai apa-apa di tahun yang sudah dilewati, malah membawa pergumulan lama di tahun yang baru.

Read More