Saudara, pada bulan Juli 2017 ini secara khusus kita bersama merenungkan jati diri sebagai komunitas pendidik yang tangguh dan dapat berbuah nyata. Jika kita melihat dari tema 4 minggu lalu yang telah kita terima, kita diajak untuk merenungkan menjadi pendidik kebenaran, menjadi orang-orang yang penuh pengharapan, tanah yang baik menyambut sabda, dan pejuang nilai kebaikkan.
Read MoreTansah Mbudidaya Kayekten
Pasemon bab alang-alang ing antawisipun gandum punika ngémutaken sapérangan prekawis, inggih punika: Sepisan, tansah wonten panguwaos ingkang awon ing satengahing donya lan panguwaos punika saèstu ngreridhu lan badhé ngrisak winihing kabecikan.
Read MoreMenjadi Tanah yang Subur, Menyambut Taburan Sabda Tuhan
Setiap orang yang menanam tentunya berharap bahwa tanamannya akan tumbuh baik dan berbuah dengan lebat. Akan menjadi suatu kebahagian yang luar biasa bagi yang menanam, saat mengetahui benih yang ditanamnya itu tumbuh dan melihat secara langsung proses tanamannya itu berbuah. Hal ini tentunya tidak terlepas dari “tanah yang subur” menjadi prasyarat benih bisa tumbuh dengan baik.
Read MoreBagai Tahanan yang Penuh Harapan
Selepas dari pembuangan di Babel, Bangsa Yehuda berusaha menata kembali fondasi kehidupan iman mereka. Terlihat compang camping di sana-sini ketika kebiasaan penyembahan berhala tetap terbawa. Tekanan kultur kehidupan orang Babel seakan masih menekan mereka secara psikologis, sadar ataupun tidak sadar. Mereka terpenjara dalam kebiasaan lama dan belum bisa membebaskan diri darinya. Untuk itu, Zakharia terus menyerukan perubahan kehidupan. Di sisi yang lain, Bangsa Yehuda juga takut terhadap serangan bangsa-bangsa besar…
Read MorePendidik Kebenaran
Saudaraku, Dewasa ini kita dapat menyepakati bersama bahwa dinamika di dunia ini dipengaruhi oleh pendidikan. Kemajuan suatu bangsa atau malah ketertinggalan suatu bangsa juga dipengaruhi oleh pendidikan. Maka dari itu, sekarang banyak instansi atau lembaga pendidikan yang menawarkan pendidikan dengan cara mereka masing-masing.
Read MoreMINANGKA SEKSINIPUN SANG KRISTUS
Tembung SETYA miturut kamus Basa Indonesia tegesipun inggih punika: (1) Mituhu: Nyepengi kanthi kenceng, (2) Tetep lan puguh ing manah.Pangertosan punika nedahaken bilih setya mboten gumantung kaliyan situasi lan kawontenan. Setya tuwuh saking salebeting dhiri pribadi.
Read MoreDipanggil sebagai Umat, Diutus sebagai Pekerja
Saudara, kita patut bersyukur kepada Allah oleh karena iman kita di dalam Yesus Kristus kita beroleh keselamatan secara cuma-Cuma. Tertulis: “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah” (Efesus 2:8).
Read MoreHIDUP DALAM PENYERTAAN ALLAH
Kejadian 1:1-2:4a ini menuturkan kepada kita karya Allah dalam menciptakan, mengatur, dan memelihara alam semesta dan manusia. Sebelum manusia diciptakan, Allah terlebih dahulu mencipta, mengatur, dan memelihara sarana yang diperlukan bagi manusia untuk tinggal dan melangsungkan kehidupannya (Kejadian 1:1-25).
Read MoreTerimalah Roh Kudus
Saudaraku, saat ini kita memasuki minggu pentakosta. Pentakosta adalah hari raya umat Kristiani untuk memperingati peristiwa pencurahan Roh Kudus. Peristiwa ini terjadi 50 hari setelah kebangkitan Tuhan Yesus, jatuh pada hari Minggu ke-7 sesudah paskah, atau 10 hari setelah Tuhan Yesus naik ke sorga. Tuhan Yesus berkata, “Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, yaitu Roh Kebenaran.
Read MoreBERSAKSI DI DUNIA SEBAGAI KAWAN SEKERJA ALLAH
Gotong royong merupakan tradisi dalam kehidupan masyarakat Jawa yang baik. Dalam gotong royong, semua komponen masyarakat, baik itu laki-laki atau perempuan, kaya atau miskin, tua atau muda bisa ambil bagian sesuai dengan kemampuan masing-masing. Tidak ada yang merasa bahwa dirinya menjadi yang paling penting atau yang paling tidak penting.
Read More