Renungan BHS Indonesia

Dosa merupakan kata yang sering kali kita ucapkan atau dengar dalam kehidupan sehari-hari. Kata dosa sering kali dihubungkan dengan sebuah kesalahan atau tindakan melanggar perintah Tuhan. Misalnya, ketika seseorang berbohong, dia dikatakan berdosa. Oleh karena itu, ada pemahaman manusia berdosa hanya ketika dia berbuat salah atau jahat. Sementara jika dia banyak berbuat baik, dosanya juga sedikit. Dosa sering kali hanya dipahami sebagai sebuah akibat dari suatu perbuatan. Firman Tuhan menyatakan kepada kita bahwa dosa bukan hanya sebagai sebuah akibat dari apa yang telah kita lakukan. Dosa merupakan sebuah kekuatan yang telah menguasai kehidupan manusia sehingga manusia tidak lagi mampu mengendalikan dirinya sendiri. Kuasa dosa ini menyebabkan manusia cenderung memiliki segala niat jahat yang melahirkan perbuatan jahat pula. Oleh karena itu, dosa menjadi sebuah kekuatan yang telah membelenggu hidup manusia. Kehidupan manusia di dalam dosa bisa digambarkan seperti sebuah boneka kayu yang digerakkan dengan tali oleh pemainnya. Boneka ini menjadi sebuah benda mati yang tidak mampu bergerak sendiri. Gerakannya sangat bergantung kepada sang pemain yang berkuasa atas dirinya. Demikian keadaan manusia di dalam kuasa dosa. Manusia digerakkan kuasa kejahatan dalam dirinya. Oleh karena dosa inilah, manusia berada dalam kegelapan. Manusia berada di bawah hukuman dan kematian. Keadaan inilah yang harus disadari manusia di dalam kehidupannya yang berdosa.

Menyadari akan dosanya inilah, manusia membutuhkan pertolongan untuk membebaskan dirinya. Inilah yang ditawarkan Allah kepada manusia di dalam kasih anugerah-Nya. Allah menyatakan pembebasan akan kuasa dosa di dalam Tuhan Yesus. Tuhan Yesus telah mati di kayu salib untuk menganggung hukuman dosa manusia. Tuhan Yesus bangkit dari kematian dan naik ke surga menjadi sebuah bukti akan kemenangan-Nya atas kematian. Oleh karena itu,Tuhan Yesus berkuasa memberikan kehidupan bagi manusia. Barang siapa yang percaya kepada Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat-Nya, maka dia akan mendapatkan kehidupan. Dia yang percaya tidak lagi dibelenggu oleh kuasa dosa, hukuman dan kematian, tetapi berada dalam anugerah pengampunan dan kehidupan. Manusia yang mau bertobat dalam dosanya dan datang kepada Allah akan mendapatkan pertolongan. Anugerah Kasih Allah memberikan kehidupan kepadanya.

Anugerah kasih Allah yang menghidupkan ini sudah dirasakan olah bangsa Israel dalam perjalanan mereka di padang gurun. Di dalam dosa, mereka telah memberontak kepada Allah. Mereka tidak bersyukur atas semua yang telah Allah berikan. Mereka terus saja bersungut-sungut kepada Allah. Oleh karena itu, mereka harus menerima kematian karena gigitan ular tedung. Saat itulah mereka menyadari dosanya, bertobat dan berseru kepada Tuhan. Tuhan memberikan pertolongan kepada mereka agar mereka tidak mati tetapi mendapatkan kehidupan.

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.