Dalam kehidupan masyarakat Yahudi, pernikahan merupakan upacara yang sangat penting. Setelah upacara pernikahan, pengantin akan diarak kerumah baru mereka, dan di sanalah akan diadakan pesta selama satu minggu. Anggur merupakan minuman orang timur tengah dan menjadi sajian utama dalam sebuah pesta. Jika dalam pesta di Kana tersebut, tuan rumah kehabisan anggur, maka akan terjadi masalah serius yang dapat menjadi aib bagi keluarga yang punya kerja. Dalam keadaan itulah, Maria menyampaikan persoalan yang dihadapi oleh tuan rumah kepada Yesus. Nampak bahwa Maria percaya Yesus bisa membantu untuk menemukan jalan keluar dari masalah serius tersebut. Sikap percaya Maria akan pertolongan yang pasti diberikan Yesus semakin diperkuat dengan pesannya kepada para pelayan yang demikian: “Apa yang dikatakan kepadamu, buatlah itu!” (Yoh 2:5b). Tuhan Yesus tidak membiarkan tuan rumah mendapatkan malu. Tuhan memerintahkan kepada para pelayan untuk mengisi tempayan yang ada di situ.
Memang sudah menjadi kebiasaan orang Yahudi untuk mengadakan penyucian diri dengan membasuh kaki ataumencucialat-alat makan dengan air dari tempayan.Dan air yang diisikan oleh parapelayan kedalam tempayan pada saat itu berubah menjadi anggur. Anggur itu dibawa kepada pemimpin pesta yang bertanggung jawab terhadap perjalanan pesta tersebut. Pemimpin pesta tidak tahu apa yang terjadi dan dari mana asal anggur yang dicicipinya. Tetapi dia menyatakan kekagumannya kepada tuan rumah, yait u mempelai laki-laki yang umumnya menanggung semua biaya pesta dengan mengatakan: “Setiap orang menghidangkan anggur yang baik dahulu dan sesudah orang puas minum, barulah yang kurang baik; akan tetapi engkau menyimpan anggur yang baik sampai sekarang.” (Yoh 2:10) Pemimpin pesta tahu bahwa biasanya tuan rumah selalu menyajikan anggur yang baik dahulu, jika anggur yang baik habis, baru disajikan yang kurang baik. Namun ternyata saat itu, tuan rumah masih menyimpananggur yang baik, yang sebenarnya berasal dari air dari tempayan. Menarik memang jika kita perhatikan bahwa tuan rumah yang saat itu sedang berpesta dengan para tamu tidak mengetahuijuga asal dari anggur tersebut.
Peristiwa tersebut diketahui oleh para pelayan pesta. Namun tuan rumah tidak mendapatkan malu karena pertolongan yang Tuhan nyatakan dengan mujizat-Nya mengubah air menjadi anggur. Injil Yohanes menyaksikan bahwa mujizat itu merupakan mujizat pertama yang dilakukan oleh Tuhan. Tuhan Yesus menyatakan mujizat pertama-Nya dalam sebuah pesta perkawinan di sebuah keluarga. Dan keluarga itu tidak tahu secara persis kejadiannya, tetapi merasakan berkat karena kehadiran Tuhan. Dalam kehidupan sehari-hari, sebenarnya Tuhan juga senantiasa menyatakan mujizat-Nya. Namun kita sering tidak tahu pasti bagaimana cara Tuhan menyatakan mujizatNya tersebut. Namun jika Tuhan sampai tidak menyataka nmujizat-Nya, kita akan mendapatkan masalah seperti tuan rumah dalam pesta tersebut. Misalnya saja, setiap hari kita bernafas. Kita tidak perlu berpikir kapan harus menghirup udara, bagaimana udara itu berjalan dalam sistem tubuh kita dan kapan mengeluarkannya.Tetapi Tuhan yang mengerjakan semua itu.Jika kita mau merasakan, alangkahmujizatTuhanselalukitaterimasetiapharinya.