(Ulangan. 1:12) Dalam kehidupan Bangsa Israel, Musa selalu mengingatkan mereka akan peristiwa-peristiwa yang mereka alami bersama Tuhan. Tuhanlah yang telah membawa mereka keluar dari Tanah Mesir, dan menjanjikan tanah yang berlimpah susu dan madu. Musa mengingatkan bahwa selama Israel memilih untuk setia kepada Tuhan, maka hidup mereka akan diberkati. Namun demikian, jika mereka memilih untuk meninggalkan Tuhan dan berpaling kepada Allah lain, maka mereka akan menerima kutuk. Bangsa Israel diingatkan akan banyaknya godaan yang tantangan yang harus mereka alami untuk menyatakan keteguhan iman dan komitmen mereka kepada Tuhan.
Sejarah umat bersama Tuhan yang membaw mereka keluar dari Mesir mengetengahkan sebuah tantangan besar yang dialami umat dan juga Musa sebagai pemimpin mereka. Umat Tuhan yang dibawa oleh Musa dari Mesir pada waktu itu mencapai lebih dari 600.000 orang.Tentu saja ada banyak kebutuhan untuk mencukupkan kehidupan mereka, misalnya kebutuhan akan air dan makanan. Watak umat Israel yang beraneka ragam pun menjaditantangantersendiri yang dihadapioleh Musa. Betapa pun besarnya karisma Musa, ia pasti mengalami kesulitan untuk mengelola semuanya sendirian. Yitro, mertuanya, yang melihatakan beratnya beban Musa dalam memimpin Bangsa Israel menyarankan agar Musa berbagi tugas dan tanggung jawab kepada mereka yang dapat dipercaya. Dengan kata lain, yang diperlukan sesungguhnya adalah kemitraan dan kebersamaan yang saling menopang dan memberdayakan. Berdasarkan firman Tuhan dalam KitabUlangan 1:12 tersebut, Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) dalam rangka Hari Doa Alkitab mengangkat tema: “Meneguhkan Kebersamaan Dalam Mengemban Tanggung Jawab”.
Tanggung jawab kita untuk mewujudkan kehidupan Bangsa Indonesia yang lebih baik juga menghadapi banyak tantangan. Kita merupakan Bangsa dengan jumlah penduduk terbanyak ke-4 di dunia setelah China, India dan Amerika, yaitusebanyak 251.160.124 jiwa (data akhir 2013).Jumlah penduduk yang besar, wilayah yang luas, keragaman masyarakat, dankekayaan sumberdaya alam mengingatkan kita pada berkat sekaligus tantangan seperti yang dialami oleh Bangsa Israel. Kita dapat memilih untuk berjalan sendiri-sendiri atau bekerjasama dengan menyatuka nseluruh kekuatan dan berkat yang ada. Tentu saja tantangan tersebut akan dapat lebih mudah dihadapi jika seluruh komponen bangsa dapat bekerja sama dalam mengemban tanggung jawab. Kondisi inilah yang jugamemberiinspirasikepada LAI danparamitranya yang tersebar di seluruhtanah air untuk mengembantanggung jawab bersama dalam pelayanan.Kerinduan untuk menghadirkan Alkitab dengan berbagai daerah di tanah air tidak mungkin dipikul sendiri oleh LAI. Oleh karena itu, kita diundang untuk meneguhkan kebersamaan dan mengemban tanggung jawab bersama sehingga semakin banyak saudara yang dapat membaca dan menghayati firman di dalam bahasa yang mereka pahami. Dengan demikian, semakin banyak orang bisa merasakan akan kasih Tuhan di dalam kehidupannya.