Kita sering kali melakukan kebiasaan-kebiasaan dosa, yang merupakan ikatan kuasa dosa atas hidup kita. Menurut kisah Yesaya, Tuhan Allah sungguh tidak senang dengan orang yang hidup dalam keterikatan dosa. Tuhan Allah akan memusnahkannya. Tapi tidak serta merta kemudian Tuhan Allah memusnahkan setiap orang. Ketika Daud dalam kondisi terikat dosa, ia kemudian memohon pertolongan Tuhan, maka ia pun dibebaskan. Ini memperlihatkan bahwa setiap orang, yang memohon pertolongan Tuhan, akan dibebaskan dari belenggu dosa. Sadar atau tidak, sering kali malah kita menikmati kondisi terikat dengan kuasa dosa itu.

Janji pemulihan atas keterikatan dosa, tidak hanya diterima oleh Daud, melainkan juga bagi setiap orang yang percaya kepada Kristus dan menyerahkan dirinya untuk dibaptis. Itulah Kesaksian Rasul Paulus kepada jemaat Galatia. Kitab Injil Lukas mencatat sebuah peristiwa menarik, yaitu seorang kerasukan roh jahat yang dipulihkan Tuhan Yesus. Orang yang terikat dalam kuasa dosa adalah seperti orang yang kerasukan roh jahat, hidup tidak waras. Dalam cerita Lukas digambarkan melalui orang kerasukan roh jahat yang tidak berpakaian. Kedua, orang yang terikat kuasa dosa sering kali melakukan hal yang tidak ada artinya. Dalam cerita Lukas digambarkan dengan orang itu tinggal di pekuburan. Pekuburan itu tempat manusia yang sudah meninggal, tidak ada artinya lagi. Jadi, jika tinggal di pekuburan artinya melakukan tindakan yang tidak ada artinya. Cara agar kita bisa lepas dari keterikatan dosa :

1. Sadar diri
Sebagaimana pengalaman Daud dan juga cerita dalam Injil Lukas, kita dapat belajar untuk sadar diri. Daud sadar akan keterikatannya, demikian pula orang yang kerasukan roh jahat. Sadar artinya memahami diri bahwa kita sedang dalam kondisi terikat dalam kuasa dosa. Kita juga sadar bahwa hanya Tuhan yang dapat menolong kita untuk melepaskan diri kita dari keterikatan kuasa dosa.

2. Mendekat kepada Sang Pemulih
Saat kita berbuat dosa lalu menyadari dosa itu dan Tuhan berkenan mengampuni, akan terbuka setiap luka di hati yang harus diobati. Sama seperti orang dari Gerasa, setelah terlepas dari roh jahat, ia menghabiskan waktu bersama Yesus untuk menjadi pulih. Menjadi damai hatinya. Mungkin saat menjadi orang baik, tidak selamanya mendapat respon baik dari orang lain. Sama seperti Yesus yang ditolak di Gerasa, karena alasan keamanan pusat pemerintahan itu. Saat kita bertobat, akan ada banyak godaan untuk berbuat dosa lagi. Untuk itu kita harus punya banyak waktu bersama Tuhan dan menjauhi segala godaan dan dosa yang dapat mengikat kita lagi.

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.