Kehidupan manusia tidak terlepas dari penderitaan atau peristiwa duka. Penderitaan bisa menimbulkan sikap pesimis, frustasi dan tidak berdaya. Memasuki Minggu Pra Paskah kelima ini, umat diajak untuk percaya kepada kuasa Allah yang membangkitkan dan memberikan kekuatan baru sehingga kita tidak menyerah oleh berbagai penderitaan atau peristiwa duka dalam kehidupan. Firman Tuhan dalam Yehezkiel menceritakan kehidupan umat Tuhan yang berada dalam penderitaan ketika berada dalam pembuangan di Babil. Penderitaan yang berat itu membuat mereka merasakan kehilangan harapan. Mereka sendiri mengatakan: “Tulang-tulang kami sudah menjadi kering dan pengharapan kami sudah lenyap, kami sudah hilang” (Yehezkiel 37:11). Penderitaan setelah kalah dan dibawa sebagai tawanan ke Babil semakin berat dirasakan karena kehancuran Yerusalem. Bagi Israel, Bait Allah di Yerusalem menjadi kebanggaan dan pusat kehidupan keagamaan. Namun pada saat itu, keadaannya tinggal menjadi puing-puing. Ada penderitaan baik secara politik, sosial maupun spiritual. Namun di tengah situasi tersebut, Allah menolong Israel. Melalui Nabi Yehezkiel, Allah hadir dan meneguhkan semangat hidup Israel yang sudah hancur. Nabi Yehezkiel menerima firman untuk menubuatkan kehidupan tulang-tulang kering itu. Dan Nabi Yehezkiel menyaksikan bagaimana tulang-tulang itu hidup, mendapatkan daging, otot, kulit dan nafas kehidupan. Semua itu diberikan Tuhan melalui Nabi Yehezkiel agar Israel percaya kepada kuasa Tuhan yang menghidupkan. Mereka tidak boleh terpuruk dalam penderitaan.
Injil Yohanes 11:1-45 juga menceritakan kuasa Tuhan yang menghidupkan. Kematian merupakan keadaan yang membuat manusia merasa tidak berdaya. Ketika orang yang kita kasihi mati, maka akan ada kesedihan. Apalagi jika orang tersebut menjadi tumpuan kehidupan, maka hilang juga harapan hidup yang baik bagi yang ditinggalkan. Kesedihan karena kematian Lazarus dirasakan oleh saudaranya, Maria dan Marta. Ketika Lazarus sakit, mereka sudah mengirim kabar kepada Tuhan Yesus dan berharap Tuhan Yesus segera datang untuk menyembuhkan Lazarus. Namun Tuhan Yesus tidak segera datang sampai Lazarus meninggal. Dan sekalipun Tuhan Yesus akhirnya datang, rasanya sudah terlambat karena Lazarus sudah mati.Dalam keadaan itulah, Tuhan menyatakan kuasa –Nya untuk membangkitkan. Lazarus yang telah dikubur selama 4 hari, dibangkitkan oleh Tuhan Yesus.
Firman Tuhan hari ini mengingatkan kepada kita kepada Sang Sumber Kehidupan. Dialah yang berkuasa membangkitkan. Membangkitkan orang dari kematian, keputusasaan, dan kesedihan. Umat diajak untuk percaya kepada Allah yang berkuasa membangkitkan. Dia juga yang berkuasa untk memberikan kekuatan baru agar kita tidak menyerah atas berbagai penderitaan dan persoalan kehidupan. Rasul Paulus menegaskan bahwa Roh yang memberi hidup adalah kuasa Allah yang membangkitkan Tuhan Yesus dan membangkitkan kita juga.