Renungan BHS Indonesia

KASIH ALLAH MENYELAMATKAN

(Yohanes 3:1-17)

Bukti kasih Allah yang sesungguhnya telah dinyatakan dengan kehadiran Yesus Kristus di dunia. Tujuannya supaya manusia yang telah kehilangan kemuliaan bisa memperolehnya kembali. Masalahnya, tak semua orang mau meraihnya karena untuk meraih itu di perlukan pengurbanan, dan untuk bisa berkurban diperlukan kasih kepada Allah dengan benar. Sama seperti banyak orang bisa saja berkurban demi seseorang yang mereka kasihi. Namun jika tanpa kasih, mereka tidak akan dapat melakukannya. Allah telah menunjukkan kasih itu dengan berkurban bagi kita ketika kita masih berdosa. Tujuannya agar kita pun bisa mengasihi Dia dan melakukan semua firman-Nya, berkurban bagi-Nya, dan kemudian meraih apa yang dijanjikan-Nya.

Namun, iblis tidak akan tinggal diam. Ia akan terus menebar berbagai jerat, baik dalam bentuk dosa maupun kenikmatan supaya banyak orang terjaring dalamnya. Pekerjaannya tidak berhenti sampai di situ. Setelah seorang jatuh dalam dosa, iblis pun mengintimidasi manusia agar muncul rasa tidak layak sehingga dia semakin menjauh dari kasih karunia. Firman Allah berkata bahwa siapa menjauh dari Allah akan binasa (Mazmur. 73:27). Namun, jelaslah sekarang, melalui kehadiran Kristus di dunia, kasih karunia itu telah menghampiri kita dan mencari kita orang yang berdosa.

Bukti kasih Allah yang sesungguhnya telah dinyatakan dengan kehadiran Yesus Kristus di dunia (Yohanes 3:16, 17). Tujuannya supaya manusia yang telah kehilangan kemuliaan bisa memperolehnya kembali.

Sayangnya, saat ini banyak orang lebih menyukai tawaran iblis berupa kenikmatan sesaat yang akan membawa pada kebinasaan kekal dibanding kesengsaraan daging sesaat yang justru akan membawa manusia pada kehidupan kekal. Banyak orang percaya hanya lebih mementingkan kenikmatan dunia dibanding dengan keselamatan kekal. Mencari kentungan pribadi atau kelompok yang hanya bisa memuaskan nafsu duniawi. Akibatnya, ketika masalah datang, banyak orang percaya menjadi kecewa dan mulai menjauh dari kasih karunia Allah. Mereka berusaha mencari penolong yang terlihat dan melupakan Penolong Sejati, yaitu Allah dalam Yesus Kristus yang tak terlihat, tetapi sesungguhnya Dia sanggup melakukan segala perkata.

Saudara, kita mesti senantiasa menyadari bahwa jika kita menjauh dari-Nya, kebinasaan dan kesengsaraan kekal semakin dekat dengan kita. Sebaliknya, jika kita tetap mendekat kepada-Nya, keselamatan yang hanya dari Allah mendekat dengan kita. Bahkan yang lebih istimewa lagi, kita juga bisa menyelamatkan sesama saudara yang terhilang melalui kesaksian hidup kita tentang kasih-Nya yang begitu besar. Tuhan memberkati dan jadilah berkat bagi sesama. Amin.

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.