Dalam perjalanan hidup, kita sering kali diperhadapkan dengan berbagai macam tawaran atau pilihan. Ada tawaran-tawaran yang nampak menggiurkan, namun sebenarnya tawaran itu berupa jebakan yang menjerumuskan kita dalam penderitaan. Sebaliknya, ada hal baik yang ditawarkan bagi kita, namun tidak kita pilih karena nampaknya tidak menyenangkan. Kemewahan atau kesenangan dalam hidup sering kali menjadi iming-iming Iblis untuk menjerat manusia masuk ke dalam perangkapnya.
Matius 4:1-11 menceritakan bagaimana Iblis mewawarkan hal-hal menyenangkan kepada Tuhan Yesus. Dikisahkan bahwa Tuhan Yesus selesai berpuasa selama empat puluh hari dan empat puluh malam. Tuhan Yesus merasakan lapar dan membutuhkan makanan. Iblis tahu akan kondisi tersebut sehingga dia menawarkan sebuah solusi yang nampaknya baik. Iblis menyatakan agar Tuhan Yesus sebagai anak Allah mengadakan mujizad untuk mengubah batu menjadi roti. Godaan ini menjadi godaan yang pasti sangat berat, dimana Iblis menawarkan sesuatu yang memang sedang dibutuhkan. Namun godaan berat itu bisa dimenangkan oleh Tuhan Yesus karena Tuhan Yesus mau selalu memperhatikan dan berpegang pada firman Tuhan. Tuhan Yesus menjawab Iblis dengan berfirman: “Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah” (Matius 4:4). Kegagalan pada serangan pertama, tidak membuat Iblis menyerah. Iblis membawa Tuhan ke bubungan Bait Suci dan membujuk Tuhan Yesus untuk menjatuhkan diri karena pasti akan ada malaikat yang diutus Allah. Tawaran Iblis ini adalah sikap untuk menguji kasih dan kuasa Tuhan dengan memaksa Tuhan melakukan apa yang kita butuhkan. Oleh karena itu, Tuhan Yesus menjawab dengan tegas berdasarkan firman Tuhan agar jangan mencobai Tuhan Allah. Kemudian Iblis menawarkan segala kemegahan dunia kepada Tuhan Yesus. Semua kemegahan di dunia ini bisa Iblis berikan kepada Tuhan Yesus, jika Tuhan Yesus mau menyembah kepada Iblis. Dan kembali Tuhan Yesus menjawab Iblis secara tegas dengan berfirman: “Enyahlah Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!” Tuhan Yesus memenangkan segala pencobaan karena mau terus berjalan bersama dengan Allah. Firman dan kehendak Tuhan menjadi pegangan hidup dan pelayanannya, sehingga tidak terjatuh dalam jerat Iblis.
Jika manusia mau berjalan bersama Tuhan, mau mendengar apa yang Tuhan firmankan, mau hidup di dalam kebenaran firman Tuhan, pasti manusia bisa menghadapi berbagai godaan yang datang. Namun sayangnya, manusia sering kali lebih terpikat kepada apa yang ditawarkan oleh Iblis. Itulah yang nampak dalam kehidupan Adam dan Hawa yang lebih percaya kepada apa yang dikatakan Iblis daripada apa yang sudah difirmankan oleh Tuhan, sehingga mereka jatuh ke dalam dosa.