Kata “Pulih” memiliki arti kembali baik seperti semula. Oleh karena itu, kita bisa menghayati kata “pemulihan” sebagai proses atau cara atau perbuatan untuk memulihkan. Pemulihan ini bisa dipahami baik dalam arti pemulihan fisik, psikis, hubungan atau yang lainnya. Seseorang yang sakit perlu pemulihan untuk menjadi sehat
. Sering kali hubungan antar pribadi atau kelompok yang tidak baik juga perlu pemulihan agar terjalin kembali hubungan yang baik. Firman Tuhan hari ini mengingatkan kepada kita bahwa kehadiran Tuhan Yesus dalam kehidupan kita merupakan pemulihan yang Tuhan nyatakan. Dalam Kitab Yesaya 11:1-10 dinyatakan nubuat Nabi Yesaya akan kedatangan Sang Tunas dari Tunggul Isai. Dialah Tuhan Yesus yang dikatakan sebagai pemulih karena dalam dirinya dikatakan demikian :
Roh Tuhan ada padaNya, yang menunjukkan bahwa Tuhan berkenan kepada-Nya.
Roh hikmat dan pengertian, seperti yang dimiliki oleh Salomo
Roh nasihat dan keperkasaan, seperti yang dimiliki oleh Daud
Roh pengenalan dan takut akan Tuhan, seperti kesetiaan para nabi yang memberitakan pesan dari Tuhan
Tuhan Yesus sebagai yang dinanti-nantikan akan datang membawa pemulihan bagi kehidupan. Setidaknya ada dua hal yang bisa kita hayati pada kehadiran Tuhan Yesus melalui bacaan firman Tuhan hari ini, yaitu:
1. Tuhan Yesus (“Sang Tunas”) membawa keadilan
Tuhan Yesus akan memerintah penuh dengan keadilan, kebenaran dan kejujuran. Dikatakan “Ia tidak akan menghakimi dengan sekilas pandang saja atau menjatuhkan hukuman menurut kata orang. Tetapi Ia akan menghakimi orang-orang lemah dengan keadilan, dan akan menjatuhkan keputusan terhadap orang-orang yang tertindas di negeri dengan kejujuran; Ia akan menghajar bumi dengan perkataan-Nya seperti dengan tongkat dan dengan nafas mulut-Nya, Ia akan membunuh orang fasik. Ia tidak akan menyimpang dari kebenaran dan kesetiaan, seperti ikat pinggang tetap terikat pada pinggang-Nya” (Yesaya 11:3a-5).
2. Tuhan Yesus (“Sang Tunas”) membawa perdamaian
Tuhan datang untuk memulihkan keadaan yang rusak agar kembali utuh. Karya “Sang Tunas” ini dinubuatkan oleh Nabi Yesaya melalui perumpamaan kehidupan hewan. Dikatakan dalam Yesaya 11:6-9 sebagai berikut: serigala akan tinggal bersama dengan domba, macam tutul berbaring bersama kambing, anak lembu dan anak singa akan makan rumput bersama-sama, seorang anak kecil akan menggiring anak lembu dan anak singa, lembu dan beruang sama-sama makan rumput, anak dari lembu dan beruang akan sama-sama berbaring, singa akan makan jerami seperti lembu …”. Artinya akan ada keadaan yang sangat aman, saling memahami dan terjadi solidaritas.
Marilah pemulihan yang Tuhan bawa, kita sambut dengan terus mau melakukan keadilan, kebenaran dan kejujuran. Biarlah kita merasakan pemulihan dan menjadi agen-agen pemulihan dalam kehidupan.