Berbicara mengenai pekerjaan, tidak jarang kita menjumpai orang yang mengeluhkan pekerjaan yang dilakoninya. Ada yang mengeluhkan gaji yang diterima, relasi antar koleganya kurang baik, beban pekerjaan yang dirasa berlebihan, menjadi persoalan yang banyak dilontarkan. Keluhan-keluhan seperti ini jika tidak dikelola dengan baik, sadar atau tidak bisa melemahkan semangat dan integritas dalam bekerja.
Maka melalui bacaan 2 Tesalonika 3:6-13 kiranya bisa mengubah dan memperbaharui sangat dan motivasi dalam bekerja.
Rasul Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Tesalonika mengajak untuk tekin dan giat dalam bekerja sesuai bidang pekerjaan masing-masing. Dengan bekerja, selain untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, juga agar tidak membebani hidup orang lain. Hal ini ditekankan oleh Rasul Paulus dalam suratnya ketika itu pernah mengunjungi jemaat Tesalonika. Walaupun dalam kunjungannya diterima dengan baik bahkan dicukupi kebutuhannya sebagai wujud penghargaan dan penghormatan (ay.8,9) tetapi Paulus tidak serta merta memanfaatkan begitu saja melainkan tetap bekerja siang-malam, sehingga ketika harus menerima pemberian jemaat, Paulus tidak menerima dengan percuma (atau hanya berpangku tangan). Bagi Paulus, penekanan mengenai bekerja untuk memenuhi kebutuhan begitu sangat penting, bahkan dengan keras Paulus mengatakan dalam ayat 10b, “jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan”.
Paulus nampaknya sadar bahwa bekerja tidak semudah yang dibayangkan. Bekerja itu melelahkan. Tidak jarang jerih payah yang dilakukan tidak berbanding lurus dengan hasil yang di dapat. Jika hal ini dirasakan setiap hari, tentu dapat memunculkan rasa kecewa dan putus asa. Oleh karena itu, ketika Paulus mengaitkan antara pekerjaan dan keselamatan, Paulus ingin mengajarkan bahwa Allah senantiasa berkarya menyelamatkan dan dalam diri Yesus Kristus pekerjaan penyelamatan Allah dinyatakan. Sebegitu besarnya pekerjaan Allah dan pengorbanan Yesus di kayu salib kiranya dijadikan sebagai motivasi, menghibur dan menguatkan jemaat Tesalonika untuk tetap bekerja memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari sekalipun itu melelahkan. (Ay. 12,13)
Bagi saudara pembaca yang saat ini tengah memiliki perasaan yang kurang baik di dalam kehidupan pekerjaan, patah semangat, tidak bergairah untuk berkarya, dalam renungan ini saudarapun juga diingatkan oleh Rasul Paulus untuk tidak jemu-jemu melakukan segala sesuatu dengan sebaik-baiknya sebagai bukti cinta kepada Allah yang memberikan waktu, tenaga, hikmat di dalam menjalani pekerjaan setiap hari. Bekerja bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup di dunia ini, tetapi juga bentuk ucapan syukur atas penyelamatan Allah melalui Yesus Kristus. Selamat bekerja di tempat yang telah diberikan Allah, Tuhan menyertai. Amin.