Sepenggal cerita Alkitab yang tertulis dalam Injil Yohanes 8:7-10, ketika Yesus diperhadapkan dengan seorang perempuan yang tertanggap basah berbuat zinah serta banyak ahli Taurat dan orang Farisi yang sudah bersiap untuk melempari perempuan itu dengan batu, kemudian Yesus mengatakan “Barang siapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu” dan akhirnya tidak seorangpun melemparkan batu ke perempuan itu karena mereka semua merasa orang berdosa.

Saudara, siapa diantara kita yang tidak pernah berbuat dosa? Siapa diantara kita yang sampai sekarang hidup sempurna? Sejujurnya kita semua adalah pendosa. Untuk itulah Allah Bapa memberikan anak-Nya Yang Tunggal, Yesus Kristus untuk menyelamatkan manusia dari kondisi tidak selamat atau berdosa.

Setiap kita diundang untuk menerima keselamatan dari diri Yesus Kristus. Maka kita dituntut untuk mendengar, melihat, mencari dan datang kepada Tuhan Yesus dengan semangat pembaruan dan pertobatan. Pertobatan dan penyerahan diri inilah yang membawa setiap manusia menerima janji keselamatan dari Yesus. Sikap hati seperti inilah yang dimiliki oleh seorang tokoh Alkitab terkenal yang bernama Zakheus dalam bacaan Injil hari ini Lukas 19:1-10. Dia adalah seorang pemungut cukai dan dianggap orang banyak sebagai orang yang berdosa (ay.7).

Tetapi hari itu hal yang mengejutkan terjadi, seorang Yesus yang terkenal pada saat itu berkata kepada Zakheus: “Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu. Lalu Zakheus segera turun dan menerima Yesus dengan sukacita.”(ay.5,6). Saat Yesus berada dalam rumah Zakheus, ada pembaharuan dari diri Zakheus, ia berkata “Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat” (ay.8). Dan Yesus berkata kepada Zakheus “hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini, karena orang ini pun anak Abraham. Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang” (ay.9,10).

Saudara, dari peristiwa yang terjadi di atas ada beberapa pelajaran yang bisa kita petik, yaitu:

  • Kita harus mempunyai niat dan keberanian untuk bertobat dengan mencari Tuhan Yesus
  • Kita harus mempersilahkan dan menerima Tuhan Yesus masuk ke dalam rumah (keluarga, hati) kita dengan tulus dan sukacita
  • Tuhan Yesus berkenan untuk menyelamatkan dan memberkati setiap orang tanpa terkecuali
  • Tuhan Yesus selalu menganggap kita sebagai anak-anak-Nya dan berkenan untuk menerima kita sebagai keluarga di dalam kerajaaan-Nya yang kekal

Tuhan memberkati kita. Amin.

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.