Apakah Saudara pernah mengalami masa-masa ketika setiap upaya yang Saudara tempuh untuk menyelesaikan suatu masalah justru terhadang oleh kesulitan yang baru? Mungkin pada malam hari Saudara bersyukur karena masalah Saudara sudah tertangani, tetapi ketika bangun keesokan paginya, Saudara menemukan ada hal lain yang tidak beres dan masalah itu masih ada.
Saat mengalami masa seperti itu, kita diingatkan oleh kata-kata pembuka dari Lukas 18:1-8 “Yesus mengatakan suatu perumpamaan kepada mereka untuk menegaskan, bahwa mereka harus selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu”(ay. 1). Mungkin kita sering membaca cerita tentang janda yang gigih itu tetapi kita belum pernah memahami alasan Yesus menceritakannya (ay. 2-8).
Alasan Tuhan mengatakan perumpamaan ini adalah “untuk menegaskan, bahwa mereka harus selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu”. Beberapa dari kita mungkin punya sebuah permohonan yang masih belum dijawab, sehingga kita pun merasa jemu dan berkecil hati bahkan merasa putus asa karenanya. Permintaan si janda bukanlah permintaan yang jahat. Sebaliknya, ia meminta sesuatu yang baik dan benar. Seperti janda itu, beberapa dari kita mungkin mengajukan permohonan yang baik dan benar, namun sampai sekarang kita belum menerima jawaban atas permohonan itu. Apa yang Firman Allah ingin untuk kita lakukan? Kita diminta untuk terus datang kepada Allah dengan membawa permohonan-permohonan ini. Kita diminta untuk tidak jemu, untuk tidak berkecil hati, tetapi untuk terus berdoa kepada-Nya.
Saudara, Doa bukanlah alat untuk memaksa Allah agar Dia melakukan apa yang kita inginkan. Apalagi dewasa ini, banyak sekali manusia yang menggunakan doa untuk mengutuk orang lain supaya mereka mendapatkan hukuman yang berat dari Tuhan, parahnya lagi doa dijadikan alt untuk merendahkan orang lain, untuk mengejek orang lain dan mendukakan hati orang lain sehingga membuat kita bertanya-tanya, apakah doa-doa semacam ini diajarkan dan dikehendaki oleh Tuhan atas manusia? Doa merupakan suatu proses untuk menyadari kuasa dan rencana-Nya atas hidup kita. Melalui doa, kita menyerahkan hidup dan keadaan kita kepada Tuhan dan mempercayai-Nya untuk bertindak menurut waktu dan cara-Nya.
Pada saat kita mengandalkan anugerah Allah, tidak hanya untuk jawaban dari permohonan kita tetapi juga untuk prosesnya dan disini iman kita diuji. kita dapat selalu datang kepada Tuhan melalui doa, dengan mempercayai hikmat dan kepedulian-Nya bagi kita. Disisi ini kita persilahkan Iman kita bekerja di dalam diri kita, tetapi disisi lain Alkitab mengatakan “Iman tanpa perbuatan adalah mati”, jadi, ada tindakan atau karya nyata yang harus kita lakukan. Berdoa dengan cara yang baik dan hati yang merendahkan diri dihadapan Tuhan serta berkarya nyata membuahkan hal-hal positif di dalam hidup dan kehidupan kita, itulah kehendak Tuhan Yesus bagi kita.
Selamat menjalani hidup dengan beriman kepada Tuhan Yesus dan melakukan kehendak-Nya dengan segala kerendahan hati. Tuhan memberkati dan Roh Kudus menuntun kita. Amin.