Saudara, hati nurani yang bersih, yang berasal dari Allah, adalah syarat utama yang perlu dimiliki setiap orang percaya untuk dapat mencintai Firman Tuhan dengan baik.
Dan orang percaya yang mencintai Firman Tuhan karena hati nurani yang demikian akan membuat mereka menikmati kebahagiaan berupa: hidup yang tidak bercela, tidak akan mendapat malu, dapat bersyukur dengan hati jujur, dan tidak akan ditinggalkan oleh Tuhan.
Di dalam Ibrani 9:11-14, menggambarkan peran Kristus sebagai Imam Besar. Sebagai Imam Besar, Kristus telah melintasi kemah yang lebih besar dan lebih sempurna. Dibanding dengan para imam pada umumnya yang masuk ke tempat kudus dengan membawa darah dari hewan yang dikurbankan, Kristus justru melakukan yang lebih baik, yaitu dengan membawa darahNya sendiri sebagai kurban persembahan. Mengapa darah Kristus dikatakan lebih baik dibanding dengan darah hewan kurban? Sebab darah hewan kurban hanya dapat menguduskan mereka yang najis secara lahiriah. Sedangkan darah Kristus justru sampai menguduskan hati nurani. Dengan hati nurani yang suci inilah manusia akan terhindar dari berbagai perbuatan yang sia-sia dan bahkan memampukan manusia untuk beribadah kepada Allah yang hidup.
Dikaitkan dengan tema renungan diatas, hati nurani yang bersih dan suci adalah prasyarat mutlak yang harus dimiliki oleh seseorang yang ingin mencintai Firman Tuhan. Atau dengan kata lain, kemampuan setiap orang dalam mencintai Firman Tuhan sangat ditentukan oleh seberapa bersih dan suci hati nuraninya. Sebab dengan hati nurani yang bersih seseorang akan mampu mendengar apa yang hendak Tuhan katakan dengan tajam. Namun perlu ditekankan bahwa hati nurani yang bersih dan suci tidak mungkin diperoleh hanya dengan mengandalkan pada kekuatan diri sendiri. Justru darah Kristuslah yang memungkinkan setiap orang untuk mencapainya. Maka untuk dapat mencintai Firman Allah, setiap orang memerlukan pertolongan Tuhan.
Saudara, Kita dipanggil untuk menjadi pribadi yang mencintai Firman Allah agar menjadi pribadi yang tidak bercela, tidak akan mendapat malu, dapat bersyukur dengan hati jujur, dan tidak akan ditinggalkan oleh Tuhan. Untuk menjadi yang demikian diperlukan hati nurani yang bersih. Namun hati nurani yang bersih tidak mungkin semata diperoleh dengan mengandalkan kekuatan diri sendiri. Sebagaimana darah Kristus dapat menyucikan hati nurani, maka kita pun memerlukan kehadiran Kristus untuk menyucikan hati nurani kita terlebih dahulu. Marilah kita mewujudkan panggilan itu dengan mengandalkan pada pertolongan Tuhan. Tuhan memberkati kita semua. Amin.