Plus kali plus sama dengan plus. Menyatakan benar tentang hal yang benar adalah sebuah kebenaran. Minus kali minus sama dengan plus. Menyatakan salah tentang sesuatu yang salah adalah kebenaran. Minus kali plus sama dengan minus. Menyatakan salah terhadap sesuatu yang benar adalah sebuah kesalahan.
Plus kali minus sama dengan minus. Menyatakan benar tentang hal yang salah adalah sebuah kesalahan.
Orang cenderung memilih menyelamatkan diri sekalipun harus melakukan dosa. Mereka jauh lebih takut kehilangan harta, jabatan, kehormatan dan teman daripada berpegang pada kebenaran. Bahkan demi pencapaian duniawi mereka rela memutarbalikkan fakta. Saksi yang telah disumpah memberikan kesaksian palsu di pengadilan. Tersangka yang sudah terbukti bersalah justru menuntut balik dengan dalih pencemaran nama baik. Bahkan warga gereja pun sering melakukan intrik demi keselamatan diri yang semu. Parahnya lagi, ada sebagian orang yang dengan sengaja mau menerima kesaksian palsu sebagai kebenaran.
Tetapi tidak dengan Yohanes Pembaptis. Yohanes Pembaptis adalah hamba Tuhan yang jujur. Yohanes Pembaptis adalah pribadi yang berpegang kepada kebenaran. Kisah dalam Injil Markus 6:14-29 hari ini merupakan pelajaran yang sangat penting untuk kita semua, sebuah pelajaran tentang keberanian mengungkapkan kebenaran, tentang seorang Yohanes Pembaptis yang memiliki integritas pribadi yang tak meragukan sama sekali.
Saudara, marilah kita menyontoh karakter dari Yohanes Pembaptis yakni berpegang kepada kebenaran Firman Tuhan, karena kebenaran menurut kehendak Tuhan adalah landasan hidup orang Kristen. Memang, kebenaran Tuhan tidak selalu menyukakan hati jika dilihat dengan kacamata duniawi. Tak jarang kebenaran menjadikan kita marah, sedih, merasa dikucilkan dan malu. Bahkan kita cenderung untuk membenci orang yang menyatakan kebenaran, seperti halnya Herodias, istri Herodes, sudah lama menaruh dendam kepada Yohanes Pembaptis, Ia ingin membunuhnya. Sayang, Herodes segan kepada Yohanes dan melindunginya karena Yohanes adalah orang benar dan suci. Akhirnya, saat dan cara yang tepat Herodias temukan ketika Herodes menawarkan hadiah kepada putrinya. Putrinya meminta kepala Yohanes atas petunjuk ibunya, Herodias. Dendam Herodias pun terlampiaskan dengan kematian Yohanes.
Saudara, Sesungguhnya bukankah kebenaran Tuhan berguna untuk menyibak kesalahan kita, bahkan menelanjangi seluruh isi hati kita yang tersembunyi? Kiranya kebenaran pengajaran Kristus dinyatakan secara leluasa.